Free Steam Games
Loading...

Hujan Meteor - Perseids

|

Amerika Utara- Hujan meteor tahunan Perseid diharapkan akan jatuh pada pekan ini dan menjadi pertunjukkan alam yag menakjubkan di atas langit. Namun memang perlu kesabaran ekstra untuk menunggu dari malam hingga pagi hari, apalagi bila ingin mengabadikan melalui pemotretan atau video.

perseidsDi Amerika Utara, waktu terbaik untuk menonton diperkirakan akan terjadi tengah malam nanti hingga pukul 05.00 pagi. Pertunjukkan alam ini tentu saja akan bisa disaksikan apabila cuaca juga mendukung, tanpa ada awan yang menutupi atau mendung.


Perseids selalu dapat menunjukkan pemandangan indah di langit, bahkan kadang-kadang spektakuler. Sayangnya dalam pekan ini, Perseids mencapai puncak pada Selasa dan Rabu malam, sementara bulan akan berada pada posisi tertinggi di langit.

Meski demikian, para pengamat langit di seluruh dunia akan memiliki kesempatan yang baik dari tempat yang lebih cerah untuk melihat hujan meteor ini. Beberapa belahan bumi sudah menikmati pertunjukkan itu.

Perseids sendiri adalah potongan dari puing-puing Comet Swift-Tuttle, yang jatuh tersebar di lokasi yang berbeda-beda, yang telah berlangsung selama berabad-abad dalam orbit matahari. Setiap Agustus, Bumi melewati aliran puing-puing ini, yang menyebar dari waktu ke waktu.

"Mereka (puing-puing) ini biasanya bergerak cepat, cerah dan kadang-kadang meninggalkan jejak garis-garis panjang," kata Joe Rao, kolumnis di SPACE.com 's. "Dan sekali-sekali, Perseids juga terlihat seperti bola api yang cukup cerah dan sangat spektakuler. Akan mampu menarik perhatian bahkan lebih terang dari cahaya bulan."

Dilaporkan bahwa bumi mulai memasuki jalur sungai Perseids pada akhir Juli. Meteor-meteor ini tidak lebih besar dari butiran kacang. Mereka akan menguap karena memasuki atmosfer bumi, sehingga membuat cahaya cerah di langit.

Seperti kebanyakan hujan meteor, jam antara tengah malam dan dini hari biasanya waktu terbaik untuk menonton. Para Astronom mengharapkan hujan meteor ini mencapai 200 meteors per jam hingga 15 menit atau lebih.

Tips Melihat dan Mengabadikan Hujan Meteor

Lokasi terbaik jauh dari kota dan lampu gedung-gedung. Idealnya, menemukan struktur, seperti gunung atau pohon. Meteors dapat muncul di manapun, di atas kepala kita. Membawa tikar dan berbaring mungkin akan bisa mengurangi rasa pegal mendongak ke atas. Dan pandangan ke langit bisa lebih luas. Selimut atau jaket tebal jangan lupa untuk mengusir hawa dingin. Kursi santai bukan ide buruk untuk diangkut pula.

Jangan lupa kamera, baik untuk pemotretan atau video, sangat dianjurkan untuk menggunakan tripod. Selain bisa meredam getaran dan goyang, tangan juga tidak pegal mengarahkan kamera terus menerus ke atas. Sebelum mengarahkan cek terlebih dulu kepekaan cahaya atau sering disebut ISO atau ASA. Bisa menggunakan asa rendah untuk mendapatkan efek gerak atau asa tinggi untuk mendapat hasil yang maksmal, asa rendah antara 100-500 dan asa tinggi pada 800-3.200 (tergantung kondisi yang terjadi). Untuk kamera digital jangan ragu untuk mengubah-ubah asa untuk mendapatkan hasil terbaik.

Untuk kamera video, jangan lupa mengatur white balance, agar mendapatkan warna sesuai atau mendekati kenyataan. Caranya dengan menaruh kertas putih di depan kamera dan direkam beberapa menit. Untuk kamera foto, bisa dilakukan white balance dengan beberapa kali menjepret ke kertas putih beberapa kali.

More Info : ...

Perseids


A Perseid in 2007

The Perseids (pronounced /ˈpɜrsiː.ɨdz/) is the name of a prolific meteor shower associated with the comet Swift-Tuttle. The Perseids are so-called because the point they appear to come from, called the radiant, lies in the constellation Perseus. The stream in this case is called the Perseid cloud and it stretches along the orbit of the Comet Swift-Tuttle. The cloud consists of particles ejected by the comet as it passes by the Sun. Most of the dust in the cloud today is approximately a thousand years old. However, there is also a relatively young filament of dust in the stream that was pulled off the comet in 1862. The rate of meteors originating from this filament is much higher than for the older part of the stream.

The Perseid meteor shower has been observed for about 2000 years, with the first known information on this meteor shower coming from the Far East.[1] In early medieval Europe, the Perseids came to be known as the "tears of St. Lawrence." [2]

The shower is visible from mid-July each year, with the greatest activity between August 8 and 14, peaking about August 12. During the peak, the rate of meteors reaches 60 or more per hour. They can be seen all across the sky, but because of the path of Swift-Tuttle's orbit, Perseids are primarily visible in the northern hemisphere. As of 2009 the peak zenithal hourly rate is about 120, but fainter meteors will be washed out by a waning gibbous moon.

Year Perseids active between Peak of shower
2009 14 July - ...[3] Expected: 11 August - 12 August [4]
2008 25 July - 24 August [5] 13 August (ZHRmax 116) [5]
2007 19 July - 25 August [6] 13 August (ZHRmax 93) [6]
1972
12 August: reported to be the most active shower in recorded history [7]

Google Perseids

Google Hari Ini (Rabu, 12 Agustus 2009)

Maybe if we lucky we can see in Indonesia Tonight...........

UPDATE !!!

We can see...

Hujan meteor Perseid yang dinantikan pecinta langit di dunia telah tiba. Warga Indonesia juga bisa menyaksikannya, meski kurang jelas pada Kamis (13/8) dini hari hingga subuh.

"Kemungkinan bisa diamati tapi agak sulit di Indonesia karena Perseid itu hujan meteor di langit utara," ujar peneliti utama Astronomi-Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2009).

Pengamatan terhadap hujan meteor ini akan lebih baik disaksikan dengan mata telanjang. Penggunaan teleskop tidak akan memuaskan sebab medan pandangnya sempit.

Di luar Indonesia, puncak hujan meteor akan terjadi Selasa tengah malam atau Rabu siang WIB. Akan tetapi masyarakat Indonesia baru bisa mengamatinya Kamis sekitar pukul 01.00 WIB hingga waktu subuh.

"Kalau diarahkan pandangan mulai dari timur laut pada dini hari itu tepat ke arah utara di sana coba lihat ada semacam seperti bintang beralih," ujar Thomas.

Bintang beralih ini belum belum tentu bintang jatuh karena arahnya bisa ke segala arah. "Titik penyebarannya mulai dari Rasi Persius ke arah atas, bisa ke kanan, ke kiri, dan lainnya. Maka itu dinamakan meteor Perseid," jelas Thomas.

Hujan meteor ini hanya berlangsung singkat. Sejak pukul 01.00 hingga subuh, hujan akan terjadi beberapa detik saja. "Penampakannya seperti bintang berpindah, hanya beberapa detik saja kemudian hilang. Kira-kira seperti lontaran," demikian Thomas.

Namun bagi pecinta langit, menunggu 3-4 jam tentunya tak masalah demi momen tahunan ini bukan?

UPDATE 2


Ini adalah rekaman video hujan meteor Perseids yang terlihat di langit Inggris tahun 2007. Untuk tahun 2009 ini hujan meteor yang sama bisa terlihat di Indonesia, tepatnya Kamis besok mulai pukul 1 tengah malam hingga dini hari.

Pada video meteor di bawah ini terlihat bintang-bintang di langit “saling berpindah tempat” dengan cepat. Menakjubkan kalau bisa melihat langsung peristiwa langka seperti hujan meteor Perseid.

Menurut peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional kepada Detik Com, meteor Perseid akan bisa dilihat di wilayah Indonesia pada hari Kamis, 13 Agustus 2009, mulai pukul 01.00 sampai subuh. Akan lebih jelas tampak bila disaksikan di wilayah Kota Medan dan Manado. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa dan Kota Jakarta, hujan meteor Perseids agak kurang jelas terlihat.

UPDATE 3


examiner.com

Jakarta - Hujan meteor Perseid yang dinantikan pecinta langit di dunia telah tiba. Warga Indonesia juga bisa menyaksikannya, meski kurang jelas pada Kamis (13/8) dini hari hingga subuh.

"Kemungkinan bisa diamati tapi agak sulit di Indonesia karena Perseid itu hujan meteor di langit utara," ujar peneliti utama Astronomi-Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2009).

Pengamatan terhadap hujan meteor ini akan lebih baik disaksikan dengan mata telanjang. Penggunaan teleskop tidak akan memuaskan sebab medan pandangnya sempit.

Di luar Indonesia, puncak hujan meteor akan terjadi Selasa tengah malam atau Rabu siang WIB. Akan tetapi masyarakat Indonesia baru bisa mengamatinya Kamis sekitar pukul 01.00 WIB hingga waktu subuh.

"Kalau diarahkan pandangan mulai dari timur laut pada dini hari itu tepat ke arah utara di sana coba lihat ada semacam seperti bintang beralih," ujar Thomas.

Bintang beralih ini belum belum tentu bintang jatuh karena arahnya bisa ke segala arah. "Titik penyebarannya mulai dari Rasi Persius ke arah atas, bisa ke kanan, ke kiri, dan lainnya. Maka itu dinamakan meteor Perseid," jelas Thomas.

Hujan meteor ini hanya berlangsung singkat. Sejak pukul 01.00 hingga subuh, hujan akan terjadi beberapa detik saja. "Penampakannya seperti bintang berpindah, hanya beberapa detik saja kemudian hilang. Kira-kira seperti lontaran," demikian Thomas.

Namun bagi pecinta langit, menunggu 3-4 jam tentunya tak masalah demi momen tahunan ini bukan?



1 comments:

Anonymous said...

nice blog. I like it.Please check my one.
paxeye

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails